Peran Pemerintah dan Kepedulian Masyarakat Dalam Menghadapi Virus Covid-19
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSC7VhLmOm4CKs9XwwpIv8-S9jcEpqQs3E07X56x97kfvDoIHC0VHrCxsNZu684IgN3r5fULvIJM-BgPmOtYDvUBqbfcgW29R2piPgUpHOs4AJoBnlRkJ642c3ctVAVjGCGX0kFJcGHyza/s320/pexels-photo-3691112.jpeg)
Dalam menghadapi situasi pandemik virus corona pada tahun 2020 sejak tanggal 18 januari 2020, Pemerintah Indonesia telah melakukan usaha pemeriksaan kesehatan di sekitar 135 titik di wilayah Indonesia sesuai regulasi kesehatan standar internasional. Pemerintah Indonesia juga telah mengerahkan personil tambahan untuk meningkatkan kesiaagaan pada rumah sakit di Indonesia. Beberapa usaha pemerintah Indonesia untuk menghadapi wabah ini dengan membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) di wilayah otoritas pintu masuk Negara Indonesia. Tim tersebut terdiri atas petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP), Imigrasi,Bea cukai, Karantina hewan , dan unit lainnya yang di perlukan dalam pencegahan importasi penyakit.
Di awal pekan ini, presentasi angka pasien tertular virus covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka 1000 keatas, diantaranya ada yang meninggal dan adapula yang di nyatakan sembuh. Tetapi hampir 1 bulan pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menangani wabah ini tetapi seperti yang terlihat kejadian ini sangat luarbiasa bergerak cepatnya, maka penanganan nya juga harus bergerak cepat dan luarbiasa juga. Dalam kondisi ini pemerintah juga masih terlihat gagap untuk menghadapi pandemi covid-19 ini. Ketika negara negara lain sudah memberikan peringatan tegas untuk menangani wabah ini,tetapi pemerintah kita masih terlihat tidak full alert dan juga tidak terlihat serius menghadapi wabah ini. Ketidakseriusan ini menjelma menjadi ketidaksiapan jika situasinya semakin bergerak dengan cepat dalam artian penyebaran virusnya semakin bertambah alias maraknya penyebaran pada masyarakat
Seiring berjalannya waktu dan parahnya kondisi Indonesia saat ini, dikeluarkanlah kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh Pemerintah Pusat. Kebijakan ini dirasa mampu menekan penyebaran covid-19 hanya JIKA dibarengi dengan kesadaran seluruh masyarakat Indonesia mengenai berbahayanya pandemi ini. Tidak dapat dipungkiri, kesadaran masyarakat mengenai virus ini masih dapat dikatakan rendah, karena sebelum dikeluarkannya kebijakan PSBB, ketika Pemerintah memghimbau untuk Physical Distancing yang mana kita diminta bekerja dari rumah, belajar dari rumah, bahkan beribadah dirumah banyak yang tidak menghiraukan himbauan tersebut bahkan malah memanfaatkan waktu tersebut untuk nongkrong bersama teman atau bahkan berlibur. Miris. Disinilah peran Pemerintah sangat sangat diperlukan dan Pemerintah harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Yah, namanya juga warga +62, tidak akan diam apabila tidak ada sogokan. Sogokan dalam artian disini berupa bantuan atau persediaan kebutuhan sehari-hari masyarakat ketika mereka diminta untuk #dirumahaja...
Presiden Jokowi terus berupaya melakukan bantuan sosial untuk menindak pencegahan penyebaran namun tetap memperhatikan warganya.
Sudah ada beberapa bantuan sosial yang direalisasikan seperti listrik gratis dan diskon listrik, bantuan sembako untuk wilayah Jabodetabek, Bantuan Tulai Langsung senilai Rp. 600.000,- untuk warga luar Jabodetabek dan lain-lain. Dengan diberikannya bantuan ini diharapkan masyarakat dapat berada #dirumahaja, kecuali untuk para pekerja yang memang mata pencahariannya harus keluar rumah setiap hari seperti ojek online, pedagang kaki lima, tukang becak dan sebagainya. Nah, Pemerintah juga diminta untuk memantau dan mengawasi kegiatan-kegiatan ini dengan memberikan barang-barang pencegahan minimal masker, mengingat sekarang Presiden Jokowi menghimbau untuk selalu menggunakan masker. Kita sebagai masyarakat pun tidak bisa sepenuhnya mengharapkan Pemerintah untuk memberantas virus ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya virus ini. Maka dari itu, mulai lah dari diri kita sendiri untuk selalu menjaga kebersihan diri, selalu menggunakan masker dan mengurangi kegiatan-kegiatan diluar rumah apabila tidak penting. Dengan kita memulai dari diri sendiri kita juga bisa menyebarkan dampak positif kita kepada orang lain yang masih kurang peduli akan wabah ini, bisa melalu media sosial atau ketika bertemu langsung.
Dari seluruh tindakan yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini, mungkin akan terasa mustahil jika kita tetap bersikeras buat keluar rumah tidak jelas seperti nongkrong dan hal yang tidak perlu lain. Maka dari itu mari kita sadar diri dan saling mengingatkan teman, keluarga, dan seluruh yang kita sayangi untuk tetap #dirumahaja agar mata rantai penyebaran virus covid-19 terputus.
CEPAT PULIH INDONESIA
HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!
Penulis: Muhammad Faris Rayhandry (2019), Venta Justitia (2017), Muhammad Azizan (2019)
Departemen Kajian Strategis & Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa
#KabinetBeraksi
Penulis: Muhammad Faris Rayhandry (2019), Venta Justitia (2017), Muhammad Azizan (2019)
Departemen Kajian Strategis & Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa
#KabinetBeraksi
Komentar
Posting Komentar